MAL (Metode Amenorea Laktasi)


postingan kali ini membahas soal metode kontrasepsi paling ciamik!! alias paling murah dan efektif serta insyallah berpahala.. lho koq berpahala?? ya you will see later

ini sebenernya saya copas dari buku Panduan Praktis pelayanan kotrasepsi dengan sedikittt sekali perubahan. Dan kalau jadi insyaallah akan diterbitkan menjadi buku ajar (yang entah kapan akan terbit,, doakan saja, soalnya saya salah satu kontributornya).

jadi silahkan dinikmatii :

Metode amenorea laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI). MAL sebagai kontrasepsi bila ibu menyusui secara penuh, belum mendapat haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. MAL akan menunda ovulasi.

Instruksi kepada klien :

  • Seberapa sering harus menyusui
    • Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan bayi). Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu payudara sebelum memberikan payudara lain agar bayi mendapat cukup banyak susu akhir (hind milk)
    • Biarkan bayi menghisap hingga ia sendiri melepas hisapannya
    • Susui bayi pada malam hari karena menyusui di waktu malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
    • Bayi harus terus disusukan walaupun ibu sedang sakit.
    • ASI dapan disimpan dalam lemari pendingin.
    • Makanan padat selain makanan tambahan ASI diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.
    • Apabila ibu mengganti ASI dengan makanan lain bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.
    • Haid merupakan pertanda kembalinya kesuburan bagi ibu menyusui oleh karena itu metode KB lainnya harus mulai digunakan.
    • Kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus.
    • Badan bayi menghadap ke dada ibu.
    • Badan bayi melekat ke ibu.
    • Seluruh badan bayi tersangga dengan baik tidak hanya leher dan bahu saja.
    • Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
    • Mulut bayi terbuka lebar.
    • Bibir bawah membuka lebar.
    • Areola bagian atas tampak lebih banyak/ lebar (areola juga masuk ke mulut bayi tidak hanya puting susu)
    • Menghisap sedara mendalam dan teratur.
    • Kadang diselingi istirahat
    • Hanya terdengar suara menelan.

Posisi bayi yang benar saat menyusui:

  • Kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus.
  • Badan bayi menghadap ke dada ibu.
  • Badan bayi melekat ke ibu.
  • Seluruh badan bayi tersangga dengan baik tidak hanya leher dan bahu saja.

Empat tanda bayi melekat dengan baik:

  • Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
  • Mulut bayi terbuka lebar.
  • Bibir bawah membuka lebar.
  • Areola bagian atas tampak lebih banyak/ lebar (areola juga masuk ke mulut bayi tidak hanya puting susu)

Tanda bayi menghisap dengan efektif :

  • Menghisap sedara mendalam dan teratur.
  • Kadang diselingi istirahat
  • Hanya terdengar suara menelan.

sekian dulu yaaa.. semoga bermanfaatss

 

Leave a comment